Friday, February 1, 2019


Setelah beberapa kali mengadakan pertemuan yang berakhir dengan kegagalan, Lafran Pane mengadakan rapat tanpa undangan, yaitu dengan mengadakan pertemuan secara mendadak yang mempergunakan jam kuliah Tafsir.
Ketika itu hari Rabu tanggal 14 Rabiul Awal 1366 H, bertepatan dengan 5 Februari 1947, disalah satu ruangan kuliah STI di Jalan Setiodiningratan (sekarang Panembahan Senopati), masuklah mahasiswa Lafran Pane yang dalam prakatanya dalam memimpin rapat antara lain mengatakan "Hari ini adalah pembentukan organisasi Mahasiswa Islam, karena persiapan yang diperlukan sudah beres. Yang mau menerima HMI sajalah yang diajak untuk mendirikan HMI, dan yang menentang biarlah terus menentang, toh tanpa mereka organisasi ini bisa berdiri dan berjalan". Lafran Pane mendirikan HMI bersama 14 orang mahasiswa STI lainnya, tanpa campur tangan pihak luar.
Pada awal pembentukannya, HMI bertujuan antara lain :
1. Mempertahankan dan mempertinggi derajat rakyat Indonesia.
2. Menegakkan dan mengembangkan ajaran agama Islam.

Adapun tokoh-tokoh pemula/pendiri HMI antara lain :
1. Lafran Pane (Yogyakarta)
2. Kartono Zarkasy (Ambarawa)
3. Dahlan Husein (Palembang)
4. Siti  Zainah (istri Dahlan Husein, Palembang)
5. Maisaroh Hilal (Cucu KH. Ahmad Dahlan, Singapura),
6. Soewali (Jember)
7. Yusdi Gozali (Semarang, juga pendiri PII)
8. M. Anwar (Malang)
9. Hasan Basri (Surakarta)
10. Marwan (Bengkulu)
11. Tayeb Razak (Jakarta)
12. Toha Mashudi (Malang)
13. Bidron Hadi (Kauman-Yogyakarta)
14. Zulkarnaen (Bengkulu)
15. Mansyur (Palembang)

Dalam pembentukannya, HMI memiliki factor-faktor yang mendukungnya berdiri, dan factor-faktor yang juga menghambat bahkan menentang HMI untuk dibeentuk juga ada. Berikut ini beberapa faktor yang mendukung dan menghambat HMI dalam proses berdirinya.
Faktor Pendukung Berdirinya HMI
1. Posisi dan arti kota Yogyakarta :
Yogyakarta sebagai Ibukota NKRI  dan Kota Perjuangan
Pusat Gerakan Islam
Kota Universitas/ Kota Pelajar
Pusat Kebudayaan
Terletak di Central of Java

2. Kebutuhan Penghayatan dan Keagamaan Mahasiswa

3. Adanya tuntutan perang kemerdekaan bangsa Indonesia

4. Adanya STI (Sekolah Tinggi Islam), BPT (Balai Perguruan Tinggi)

5. Gajah Mada, STT (Sekolah Tinggi Teknik).

6. Adanya dukungan Presiden STI Prof. Abdul Kahar Muzakir

7. Ummat Islam Indonesia mayoritas

Faktor Penghambat Berdirinya HMI :
Munculnya reaksi-reaksi dari :
a. Perserikatan Mahasiswa Yogyakarta (PMY)
Karena bagi Malino Ahmad (ketua PMY) merupakan tantangan untuk melebarkan pengaruhnya di kalangan mahasiswa dan cendekiawan yang saat itu dibutuhkan sekali, maka PMY (termasuk PSI) melancarkan propagandanya bahwa HMI pemecah belah mahasiswa. Rekasi ini bersifat ideologis, karena PMY yang jelas tidak beragama.
b. Gerakan Pemuda Islam (GPII)
Lafran pane adalah orang yang belum dikenal oleh Masyumi maupun GPII, dengan sendirinya dicurigai karena ada kekuatan Islam yang tumbuh diluar Masyumi. GPII yang pada waktu itu berorentasi kepada Masyumi secara spontan Ia memberikan realisasi atas kelahiran HMI. Isu yang dilancarkan oleh PMY temasuk oleh GPII ialah bahwa HMI merupakan pemecah pemuda dan umat Islam. Persoalannya pada Lafran Pane bukan karena tidak setuju dengan Masyumi dan GPII, tetapi yang urgen organisasi harus bersifat independen.
c. Pelajar Islam Indonesia (PII)
Kendati PII berdiri pada tanggal 4 Mei 1947 (lebih muda dari HMI), tetapi ia juga memberikan reaksi atas kelahiran HMI dengan motif yang hampir sama dengan GPII, karena anggota dan pengurus PII terdapat juga rekan-rekan dari GPII. Sikap tidak setuju ini mereka cetuskan dalam kongres I PII di solo tanggal 14-16 Juli 1947. Namun kemudian PII berubah sikap tatkala PII melakukan Konferensi besar I, di Ponorogo pada tanggal 4-6 November 1947. Setelah Lafran Pane diminta menjelaskan maksud dan tujuan serta latar belakang sejarah berdirinya HMI, yang pada pokoknya, bidang kemahasiswaan bukan merupakan bidang garap, bidang PII maupun GPII, karena ia mempunyai ciri tersendiri, untuk itu HMI hadir. Sehingga pembagian lapangan kerja dari berbagai aspek kemasyarakatan terlaksana. Sejak itu PII maupun GPII menerima dan memahami kehadiran HMI.

Referensi : Ringkasan Materi Perkaderan Himpunan Mahasiswa Islam, HMI Koordinator Komisariat Universitas Indonesia.

0 comments:

Post a Comment

Pengunjung

Pengumuman..!

Pengumuman..!
Pengumuman

Total Pageviews

Powered by Blogger.

Popular Posts