HMI didirikan oleh Prof. Lafran Pane
pada 5 Februari 1947 atau bertepatan dengan 14 Rabiul Awal 1366 H. Ditengah
situasi Indonesia mempertahankan kemerdekaannya, HMI menjadi harapan masyarakat
Indonesia pada saat itu. Seperti yang dikatakan oleh Jenderal Besar Sudirman,
bahwa HMI adalah harapan masyarakat Indonesia.
HMI diprakarsai oleh sosok pemuda
yang cerdas, dan itu ada dalam diri Prof. Lafran Pane. Seorang mahasiswa STI
(Sekolah Tinggi Islam), kini UII (Universitas Islam Indonesia) yang masih duduk
ditingkat I.
Lafran Pane lahir di
Sipirok-Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Lafran Pane yang tumbuh dalam
lingkungan nasionalis-muslim pernah menganyam pendidikan di Pesantren,
Ibtidaiyah, Wusta dan sekolah Muhammadiyah. Lafaran Pane adalah sosok yang tidak
mengenal lelah dalam proses pencarian jati dirinya, dan secara kritis kerab mencari
kebenaran sejati. Lafran Pane kecil, remaja dan menjelang dewasa yang nakal,
pemberontak, dan bukan anak sekolah yang rajin adalah identitas fundamental
Lafran sebagai ciri paling menonjol dari Independensinya. Sebagai figur
pencarai sejati, independensi Lafran terasah, terbentuk, dan sekaligus teruji,
di lembaga-lembaga pendidikan yang tidak ia lalui dengan Normal dan lurus itu (Walau
Pemuda Lafran Pane yang tumbuh dalam lingkungan nasionalis-muslim terpelajar
pernah juga menganyam pendidikan di Pesantren Ibtidaiyah, Wusta dan sekolah
Muhammadiyah). Dari perjalanan hidup Lafran dapat diketahui bahwa struktur
fundamental independensi diri Lafran terletak pada kesediaan dan keteguhan
dirinya untuk terus secara kritis mencari kebenaran sejati dengan tanpa lelah,
dimana saja, kepada saja, dan kapan saja.
Adapun latar belakang pemikirannya
dalam pendirian HmMI adalah: "Melihat dan menyadari keadaan kehidupan
mahasiswa yang beragama Islam pada waktu itu, yang pada umumnya belum memahami
dan mengamalkan ajaran agamanya.
Keadaan yang demikian adalah akibat
dari sitem pendidikan dan kondisi masyarakat pada waktu itu. Karena itu, perlu
dibentuk organisasi untuk merubah keadaan tersebut. Organisasi mahasiswa ini
harus mempunyai kemampuan untuk mengikuti alam pikiran mahasiswa yang selalu
menginginkan inovasi atau pembaharuan dalam segala bidang, termasuk pemahaman
dan penghayatan ajaran agamanya, yaitu agama Islam. Tujuan tersebut tidak akan
terlaksana kalau NKRI tidak merdeka, rakyatnya melarat. Maka organisasi ini
harus turut mempertahankan Negara Republik Indonesia kedalam dan keluar, serta
ikut memperhatikan dan mengusahakan kemakmuran rakyat.
Namun demikian, secara keseluruhan Latar
Belakang Munculnya Pemikiran dan Berdirinya HMI, dapat dipaparkan secara garis
besar karena beberapa faktor, sebagai berikut :
1. Penjajahan Belanda atas Indonesia
dan Tuntutan Perang Kemerdekaan.
- Aspek Politik: Indonesia menjadi objek jajahan Belanda.
- Aspek Pemerintahan: Indonesia berada di bawah pemerintahan kerajaan Belanda.
- Aspek Hukum: hukum berlaku diskriminatif.
- Aspek pendidikan: poses pendidikan sangat dikendalikan oleh Belanda.
- Ordonansi guru.
- Ordonansi sekolah liar.
- Aspek ekonomi: Bangsa Indonesia berada dalam kondisi ekonomi lemah.
- Aspek kebudayaan: masuk dan berkembangnya kebudayaan yang bertentangan dengan kepribadian Bangsa Indonesia.
-Aspek Hubungan keagamaan: Masuk dan berkembagnya Agama Kristen di Indonesia, dan Umat Islam mengalami kemunduran.
- Aspek Politik: Indonesia menjadi objek jajahan Belanda.
- Aspek Pemerintahan: Indonesia berada di bawah pemerintahan kerajaan Belanda.
- Aspek Hukum: hukum berlaku diskriminatif.
- Aspek pendidikan: poses pendidikan sangat dikendalikan oleh Belanda.
- Ordonansi guru.
- Ordonansi sekolah liar.
- Aspek ekonomi: Bangsa Indonesia berada dalam kondisi ekonomi lemah.
- Aspek kebudayaan: masuk dan berkembangnya kebudayaan yang bertentangan dengan kepribadian Bangsa Indonesia.
-Aspek Hubungan keagamaan: Masuk dan berkembagnya Agama Kristen di Indonesia, dan Umat Islam mengalami kemunduran.
2. Adanya Kesenjangan dan kejumudan
umat dalam pengetahuan, pemahaman, dan pengamalan ajaran Islam.
3. Kebutuhan akan pemahaman dan
penghayatan Keagamaan
4. Munculnya polarisasi politik
5. Berkembangnya faham dan Ajaran
komunis
6. Kedudukan perguruan tinggi dan
dunia kemahasiswaan yang strategis
7. Kemajemukan Bangsa Indonesia
8. Tuntutan Modernisasi dan
tantangan masa depan
Referensi : Ringkasan Materi Perkaderan Himpunan Mahasiswa Islam, HMI Koordinator Komisariat Universitas Indonesia.
0 comments:
Post a Comment